Jakarta, AwakBerita.com – Banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) menyisakan dampak terparah di Desa Garoga. Desa yang berada di kawasan perbukitan itu kini terisolasi setelah jalan utama menuju permukiman warga terputus total akibat derasnya arus banjir dan longsor yang mengikuti bencana tersebut. Warga yang berada di desa tersebut kini menghadapi kesulitan mendapatkan logistik, layanan kesehatan, serta akses evakuasi. Banjir yang dipicu curah hujan tinggi selama beberapa hari berturut-turut ini tidak hanya merendam rumah penduduk, tetapi juga merusak jalur transportasi, jembatan, serta fasilitas umum lainnya. Menurut laporan dari tim penanggulangan bencana daerah, ketinggian air di beberapa titik mencapai lebih dari satu meter. Sementara itu, lumpur tebal menutup badan jalan di beberapa lokasi sehingga kendaraan tak bisa melintas.
Akses Jalan Terputus dan Warga Terisolasi
Jalan utama yang menjadi satu-satunya akses menuju Desa Garoga mengalami kerusakan paling parah. Sebagian badan jalan amblas, sementara titik lainnya tertutup material longsor setinggi hampir dua meter. Kondisi ini menyebabkan aparat pemerintah dan tim SAR kesulitan masuk ke desa untuk menyalurkan bantuan. Sejumlah warga terpaksa mengungsi ke dataran lebih tinggi sambil menunggu kedatangan bantuan. Namun, karena akses darat tertutup, bantuan sementara hanya dapat dikirimkan melalui jalur alternatif yang memakan waktu lebih lama. Hingga kini beberapa warga melaporkan kekurangan air bersih, makanan cepat saji, serta perlengkapan medis untuk lansia dan anak-anak. Kepala desa Garoga mengatakan bahwa kondisi warga semakin memprihatinkan dan meminta pemerintah daerah bergerak cepat membuka akses jalan yang tertutup.
“Kami sangat membutuhkan bantuan. Banyak warga terutama anak-anak yang mulai sakit karena lingkungan yang lembap dan minim persediaan,” ujarnya.
Upaya Penanganan dan Tanggapan Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan telah mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsor dan membuka jalur utama. Namun proses pembersihan terkendala kondisi cuaca yang masih tidak menentu. Hujan yang masih turun membuat beberapa titik longsor kembali bergerak sehingga memperlambat upaya pembersihan. Selain itu, tim medis dan relawan kemanusiaan disiagakan untuk membantu evakuasi warga yang membutuhkan perawatan intensif. Pemerintah daerah juga mendirikan posko banjir di wilayah sekitar untuk memfasilitasi penyaluran bantuan dan koordinasi tim lapangan.
BPBD Tapsel mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat potensi hujan lebat masih tinggi dalam beberapa hari ke depan. Mereka meminta warga tidak memaksakan diri melintas di area yang berpotensi longsor serta segera melapor bila ada tanda-tanda pergerakan tanah. Banjir yang menimpa Desa Garoga menjadi salah satu yang terparah dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah dan masyarakat berharap kondisi segera pulih dan akses jalan bisa dibuka kembali agar aktivitas warga dapat kembali berjalan normal. Hingga kini, fokus penanganan masih pada penyelamatan warga, pembukaan akses darat, dan pemulihan fasilitas umum yang terdampak.