Jaringan Listrik Terputus Akibat Banjir Lahar Gunung Semeru

Jaringan Listrik Terputus Akibat Banjir Lahar Gunung Semeru

Jakarta, AwakBerita.comBanjir lahar dingin dari Gunung Semeru kembali menimbulkan kerusakan di wilayah sekitarnya, termasuk memutus jaringan listrik yang memasok sejumlah desa dan kota di lereng gunung. Kejadian ini membuat warga terdampak harus menghadapi kegelapan dan gangguan aktivitas sehari-hari, karena pasokan listrik terhenti secara mendadak.

Petugas PLN yang bertugas di daerah terdampak segera turun tangan untuk menilai tingkat kerusakan. Laporan awal menunjukkan bahwa tiang listrik roboh dan kabel putus akibat material lahar yang terbawa arus deras. Akibatnya, pasokan listrik di beberapa desa dan permukiman terputus, memaksa warga menggunakan sumber cahaya alternatif seperti lilin dan lampu portabel.

Respons Petugas PLN dan Pemulihan Listrik

Tim PLN bersama tim evakuasi dan aparat setempat bergerak cepat mengevakuasi puing dan material yang menghalangi akses ke tiang listrik dan jaringan kabel. Prioritas utama adalah memastikan keselamatan petugas dan meminimalkan risiko kebakaran atau sengatan listrik akibat kabel yang putus. Proses perbaikan lakukan bertahap, mulai dari wilayah yang paling terdampak dan aksesnya paling aman. Beberapa tiang listrik yang roboh diganti, sementara kabel yang terputus disambungkan kembali.

PLN juga menyiapkan pasokan listrik darurat menggunakan genset di beberapa titik kritis seperti rumah sakit, sekolah, dan pos pengungsian untuk memastikan layanan vital tetap berjalan. Selain itu, tim juga melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan relawan untuk memantau daerah yang masih rawan terdampak lahar. Dengan adanya koordinasi ini, petugas dapat menentukan jalur aman dan prioritas pemulihan listrik bagi warga yang sangat membutuhkan.

Dampak dan Imbauan bagi Warga

Warga terdampak himbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas saat berada di dekat lokasi jaringan listrik yang rusak. Pemakaian lilin harus awasi untuk mencegah kebakaran, sementara alat elektronik sebaiknya matikan hingga listrik kembali menyala secara normal. Gangguan listrik ini tidak hanya memengaruhi aktivitas rumah tangga, tetapi juga operasional sekolah, kantor, dan layanan publik.

Sekolah sementara menyesuaikan kegiatan belajar, sedangkan pelayanan publik tetap berjalan menggunakan sumber daya alternatif. BPBD dan PLN menekankan bahwa kejadian ini mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan bencana, terutama di wilayah rawan lahar dan gempa. Masyarakat imbau memiliki rencana darurat, termasuk cadangan cahaya, air bersih, dan komunikasi untuk menghadapi gangguan listrik mendadak.