Jakarta, AwakBerita.com – Malam Tahun Baru adalah momen yang penuh kegembiraan dan harapan baru. Banyak orang merayakan peristiwa ini dengan pesta, pertemuan keluarga, atau menonton pertunjukan kembang api yang spektakuler. Namun, tidak semua cara merayakan Tahun Baru aman, terutama penggunaan kembang api dan petasan. Menanggapi hal ini, Polda Jawa Tengah (Jateng) mengimbau masyarakat untuk merayakan malam Tahun Baru tanpa menggunakan kembang api dan petasan, demi keselamatan dan ketertiban umum. Imbauan ini bertujuan untuk mengurangi potensi kecelakaan, gangguan ketertiban, serta dampak negatif terhadap lingkungan.
Dalam upaya menjaga ketertiban dan keselamatan masyarakat selama perayaan malam Tahun Baru 2025, Polda Jateng mengajak warga untuk memilih alternatif perayaan yang lebih aman dan damai. Penggunaan kembang api dan petasan selama malam pergantian tahun sering kali memicu berbagai masalah, mulai dari kecelakaan hingga gangguan lingkungan. Oleh karena itu, Polda Jateng berharap agar masyarakat lebih bijak dalam merayakan momen penting ini.
Alasan di Balik Imbauan Polda Jateng
Imbauan Polda Jateng untuk merayakan Tahun Baru tanpa kembang api dan petasan latarbelakangi oleh beberapa alasan penting yang menyangkut keselamatan dan kenyamanan bersama. Salah satu alasan utama adalah keselamatan. Kembang api dan petasan sering kali menjadi penyebab kecelakaan, baik yang bersifat ringan seperti luka bakar. Hingga kecelakaan fatal yang melibatkan orang-orang yang tidak bersalah. Banyak korban yang terluka akibat ledakan petasan yang tidak terkontrol atau kecelakaan saat mengoperasikan kembang api di tempat yang tidak aman.
Selain itu, penggunaan petasan dan kembang api dapat menimbulkan kebisingan yang mengganggu. Terutama bagi orang-orang yang memiliki gangguan kesehatan seperti gangguan pendengaran, serta hewan peliharaan yang sering merasa stres dan ketakutan akibat suara ledakan. Dalam banyak kasus, suara petasan dan kembang api juga mengganggu ketenangan masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan ketenangan, seperti lansia, ibu hamil, atau anak-anak.
Tidak hanya itu, penggunaan kembang api dan petasan juga memiliki dampak lingkungan yang signifikan. Sisa-sisa dari kembang api sering kali mengotori lingkungan dan mencemari udara dengan asap beracun. Partikel-partikel kecil yang terlepas dari bahan kimia yang gunakan dalam pembuatan kembang api dapat mencemari udara, yang tentunya berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi orang yang memiliki masalah pernapasan seperti asma.
Alternatif Aman untuk Merayakan Tahun Baru
Sebagai pengganti penggunaan kembang api dan petasan. Polda Jateng mendorong masyarakat untuk mencari alternatif yang lebih aman dan damai untuk merayakan malam Tahun Baru. Salah satu alternatif yang bisa pilih adalah perayaan secara virtual atau menonton pertunjukan kembang api profesional. Yang lebih terkontrol di lokasi yang telah tentukan oleh pemerintah. Banyak kota besar di Indonesia yang mengadakan acara hiburan dan pertunjukan kembang api yang aman dan dapat saksikan oleh publik dengan mengutamakan keselamatan.
Selain itu, keluarga dan teman-teman bisa merayakan Tahun Baru dengan kegiatan sosial yang bermanfaat. Seperti berbagi dengan sesama, membantu orang yang membutuhkan, atau menyelenggarakan acara kumpul keluarga tanpa harus menggunakan kembang api. Kegiatan sosial ini tidak hanya memberikan rasa kebahagiaan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar.
Di beberapa kota, pemerintah lokal bahkan menyediakan acara musik, hiburan, atau pesta malam tahun baru yang aman tanpa harus melibatkan petasan dan kembang api. Misalnya, konser musik, penampilan seni, atau pertunjukan yang selenggarakan di ruang terbuka yang terorganisir. Ini menjadi pilihan yang sangat baik bagi masyarakat yang ingin merayakan Tahun Baru dengan cara yang aman dan tetap meriah.